Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Menggunakan Asphalt Mixing Plant Automatic

Banyak orang menganggap Asphalt Mixing Plant Automatic lebih lamban dari Manual, banyak orang mengganggap bahwa Asphalt Mixing Plant Automatic banyak syarat yang harus dipenuhi, sebetulnya itu salah, Baik anda mengoperasikan Manual maupun Automatic, jika anda berpedoman pada mutu maka pada prinsipnya syaratnya adalah sama, dan tentunya Asphalt mixing plant yang automatic lebih cepat dibanding anda mengoperasikan secara manual.

Berikut beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam menggunakan Asphalt Mixing Plant Automatic:

  1. Jika Anda mempunyai Stone Crusher, maka usahakan hasil dari Stone Crusher sebisa mungkin mendekati fraksi HOTBIN, mungkin dengan cara menyamakan ukuran Screen antara Stone Crusher dan AMP atau mungkin dengan cara lain.
  2. Jika anda tidak mempunyai Stone Crusher, maka usahakan anda membeli dari satu tempat yang memang gradasi dan mutunya cocok menurut anda, dan jangan ganti-ganti pemasok.
  3. Usahakan material splite untuk Asphalt Mixing Plant bentuknya mendekati Cubical (kubus).
  4. Asphalt Mixing Plant pada bagian Cold Bin HARUS (MUTLAK) dilengkapi dengan motor Inverter, sehingga pasokan cold bin mudah dikendalikan dari room control. Dengan demikian operator akan tumbuh feeling atau bisa mengira-ngira pasokan yang cocok untuk job mix yang sedang diproduksi, dengan memainkan RPM dari Inverter
  5. Operator harus tau kapasitas maximum dari Asphalt Mixing Plant itu sendiri, karena ini sangat berhubungan dengan kinerja dan ketahanan alat itu sendiri.

Misalkan:

Jika pasokan material masuk ke dryer kita beri umpan melebihi kapasitas maka :

Mungkin suhu akan turun, karena api pada kompor pemanas sudah maximum. Bukan tidak mungkin Hot Elevator akan rusak, karena beban pada bagian bawah yang terlalu berat akibat tertimbun oleh material. Bisa mengurangi umur rantai elevator dan bahkan akibat terburuknya rantai elevator bisa putus.
Jika kita menaikkan RPM dari salah satu bin, maka harus diperhatikan dampaknya pada bin yang lain, sebagai misal bin 2 rpm dinaikkan: Ternyata material pada bin 1 nambah, maka operator harus mempunyai kesimpulan untuk menambah bin2 maka rpm bin2 dinaiknan dan rpm bin 1 diturunkan, seberapa harus naik untuk bin2 dan seberapa harus turun bin1, kita harus bisa merasakannya.

Dengan demikian perhatian operator, pada awal produksi harus difokuskan pada seting RPM cold bin, setelah dapat RPM yang pas maka catat RPM tersebut, supaya bisa digunakan lagi dikemudian hari.

Jika hal-hal tersebut diatas anda lakukan, maka anda bisa mengoperasikan Asphalt Mixing Plant secara optimal (mendekati atau sama dengan kapasitas maximum).

Pekerjaan operator lebih ringan, alat lebih mendapat perhatian dan penanggulangan lebih dini dari operator sebelum terjadi masalah.